Agustus 2022
TEMAYANG, BOJONEGORO

Selamat Dan Sukses M. Arya Yuda Atas Persembahan Medali Emas dalam Kejuaraan Pencak Silat Pagar Nusa UNUGIRI CHAMPIONSHIP III Se Jawa-Bali.

Sebanyak 508 atlet perguruan pencak silat Pagar Nusa  se-Jawa dan Bali, tengah mengikuti kompetisi Unugiri Pencak Silat Championship (UPSC) III.

Komopetisi yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pagar Nusa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro, berlangsung selama 3 hari sejak Jumat (19/8/2022) kemarin hingga Minggu (21/8/2022) mendatang di Aula Gedung K.H Hasyim Asyari Unugiri, Bojonegoro.

Ketua Panitia UPSC III, Joni Saputra menuturkan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para atlet Pagar Nusa untuk mengasah prestasi di bidang pencak silat. Melalui kompetisi ini pula, diharapkan penjaringan atlet berbakat dapat optimal.

"Kami memfasilitasi para atlet Pagar Nusa untuk berkegiatan positif, yaitu prestasi," kata Joni kepada blokBojonegoro.com, Sabtu (20/8/2022) malam.

Mahasiswa semester VII program studi Teknik Informatika ini menambahkan, UPSC III diikuti oleh 62 kontingen dengan total 508 atlet. Mereka berkompetisi pada kategori seni Tunggal Ganda Regu (TGR) dan fight.

Kategori pada kompetisi UPSC III, terbagi atas beberapa kelas. Yakni kelas usia dini, pra remaja, remaja, dan kelas dewasa.

"Anak-anak atau generasi muda bisa lebih tertarik pada dunia prestasi atlet, sehingga diharapkan dapat memunculkan bibit-bibit baru atlet Pagar Nusa," tutupnya.


TEMAYANG, BOJONEGORO

 


 Sebanyak 988 siswa Madrasah se-Kabupaten Bojonegoro, hari ini mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2022. Peserta KSM ini berasal dari berbagai jenjang, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

"Ada 26 siswa belum mengirimkan draf pendaftarannya, jadi KSM tahun ini diikuti 988 siswi dari berbagai jenjang pendidikan Madrasah," ujar Sholihul Hadi, Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro.

Pihaknya menjelaskan, KSM tahun 2022 ini ada 8 Mata Pelajaran (Mapel) yang diujikan. Mapel tersebut ialah Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Biologi, Fisika, Kimia dan Geografi, serta Ekonomi.

"Lokasi yang dijadikan tempat siswa mengikuti KSM ada 7 lokasi," lengkapnya.

Lokasi itu, sambungnya, di antaranya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro, MA Negeri 3 Bojonegoro, MA Islamiyah Balen, MA At-Tanwir Talun, MTs Negeri 1 Bojonegoro, MTs Negeri 2 Bojonegoro, dan MTs Negeri 5 Bojonegoro.

Pemilihan lokasi penyelenggaraan KSM itu sejak awal telah dibuat titik pembagian, guna pelaksanaan kompetisi lebih terkontrol. Sehingga jalannya KSM bakal lebih fair play.

Kasi Pendma Kantor Kemenag Bojonegoro menambahkan, nantinya akan diambil 10 besar yang terbaik dalam setiap Mapel yang diujikan untuk mewakili Kabupaten Bojonegoro ke Tingkat Provinsi Jawa Timur. Siswa Madrasah Ibtidaiyah akan diambil 20 besar terbaik, siswa Madrasah Tsanawiyah akan diambil 30 besar terbaik sedangkan untuk siswa Madrasah Aliyah akan diambil 80 besar terbaik.

"Dari KSM ini bisa menjadi pemicu anak-anak supaya meningkatkan literasi, baik itu literasi numerik, literasi sains, bahkan literasi budaya, untuk lebih berkembang. Semoga kedepan bisa meraih prestasi hingga tingkat nasional," pungkasnya berpesan. 

Sementara itu, Bambang Julianto selaku Panitia KSM mengungkapkan bahwa pelaksanaan KSM tahun 2022 ini selama 3 hari. Tanggal 13 Agustus pelaksanaan untuk siswa Madrasah Aliyah, tanggal 14 Agustus untuk siswa Madrasah Tsanawiyah dan sekarang ini tanggal 15 Agustus untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah.

"Simulasi bagi siswa yang mengikuti KSM sudah dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Simulasinya dilaksanakan tanggal 9 hingga tanggal 11 Agustus 2022 kemarin," tandasnya. Artikel Copas : blokBojonegoro.com 








TEMAYANG, BOJONEGORO

 


Madrasah Tsanawiah Islamiyah Temayang, memperingati HUT RI ke-77 bertempat di halaman Madrasah, jalan Pahlawan no 270 Temayang Bojonegoro, pada tanggal 17 Agustus 2022.

Klik Juga: Dokumentasi Upacara 17 Agustus 2022 MTs Islamiyah Temayang

 Video : Video Upacara 17 Agustus 2022 MTs. Islamiyah Temayang

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 77, pada tanggal 17 Agustus 2022, diperingati oleh berbagai Dinas/Instansi Pemerintah, dan Sekolah baik Sekolah Negri atau Sekolah Swsta di berbagai daerah diwilayah NKRI.

Kepala Madrasah Tsanawiah KH. Imam Mustaqim .M.Pd.I, bertidak sebagai Inspektur Upacara dalam sambutannya mengatakan Upacara ini dilaksanakan karena bentuk rasa Syukur kita terhadap Kemerdekaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada Bangsa Indonesia, hal itu sampaikan Kepala Madrasah KH. Imam Mustaqim .M.Pd.I,

Kepala Madrasah (Kamad) H. Imam Mustaqim, Mengajak untuk bersyukur atas nikmat kemerdekaan RI yang ke -77.

Mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Kalau peserta didik bertugas untuk belajar begitupun untuk pendidik dan tenaga kependidikan bertugas sesuai dengan perundang-undangan.

"Mengisi hari kemerdekaan ini berbagai hal positif atas semangat dan memiliki rasa Nasionalisme yang besar. Sehingga kita dapat ikut andil dalam memeriahkan kemerdekaan.

Semangat dan rasa Nasionalisme yang tinggi dapat kita wujudkan dalam berbagai hal, namun hal yang paling pokok bagi kita sebagai pelajar adalah belajar, belajar dan belajar. Agar kita dapat memberi kebanggaan kepada bangsa kita, sehingga kita dapat ikut serta mengharumkan nama bangsa Indonesia.," tutur Kamad.

Diakhir amanatnya Ispektur upacara mengucapkan terima kasih atas nama pribadi dan lembaga tercinta yaitu MTs Islamiyah Temayang.

"Saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 Semoga Indonesia
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat," tandasnya.

"MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA!" pekiknya.

Kegiatan ini diikuti oleh Peserta Didik dan Tenaga Pendidik serta Staf MTs Islamiyah Temayang.

Klik Juga: Dokumentasi Upacara 17 Agustus 2022 MTs Islamiyah Temayang

 Video : Video Upacara 17 Agustus 2022 MTs. Islamiyah Temayang

 

TEMAYANG, BOJONEGORO

Ingin menambah banyak wawasan baik ilmu agama atau yang lainnya, ingin mengubah diri menjadi lebih baik,serta mencari lebih banyak pengalaman ayo Sekolah di Madrasah

"Membentuk generasi yang kompetitif, inovatif, dan berakhlakul karimah."

Link Twibon : Klik Twibon Matsama MTs Islamiyah Temayang 2022

TEMAYANG, BOJONEGORO

Sistem penanggalan Islam atau kalender Hijriah ditetapkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dengan mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah pada 622 M. Apa faktor yang mendorong dibuatnya sistem penanggalan ini? Mengapa Muharram yang dijadikan sebagai awal bulan? Simak penjelasannya.


Sejarah Penetapan Tahun Hijriah

Jauh saat jumlah umat manusia belum sebanyak seperti sekarang, sistem penetapan titi mangsa suatu peristiwa atau pengalaman sejarah sebenarnya sudah ada, hanya saja belum tertata dengan baik sehingga sering menimbulkan problem terutama dalam urusan administratif.


Umat manusia dulu menggunakan peristiwa-peristiwa lokal besar sebagai acuan untuk menentukan waktu terjadi pengalaman sejarah. Karena sifatnya regional maka tidak ada keseragaman sistem yang menyeluruh. Sejumlah sejarawan mencatat, acuan pertama yang digunakan umat manusia untuk menentukan waktu adalah peristiwa diturunkannya Nabi Adam dari surga.


Kemudian secara periodik mengacu pada peristiwa diutusnya Nabi Nuh, lalu bencana banjir bah pada zaman Nuh yang menenggelamkan kaum tak beriman, bencana angin topan, pembakaran Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud, diutusnya Nabi Yusuf, diutusnya Nabi Musa, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Isa, hingga diutusnya Nabi Muhammad saw.


Di wilayah Arab pra Islam sendiri banyak peristiwa-peristiwa besar yang juga menjadi acuan dalam menentukan titi mangsa seperti penyerangan tentara gajah yang dipimpin Raja Abrahah, pembangunan Ka’bah, peristiwa Perang Fijar, banjir Arim (sailul arim), dan lain sebagainya. Tentu, di wilayah selain Arab juga memiliki peristiwa-peristiwa besar yang menjadi acuan penghitungan waktu seperti ini.


Sikap Umar bin Khattab

Sistem penetapan waktu primitif terus berjalan sebagaimana sudah menjadi tradisi. Hingga akhirnya pada masa pemerintahan Umar bin Khattab muncul beberapa problem administratif. Berangkat dari kasus inilah Umar merumuskan sistem penanggalan Islam yang sekarang dikenal dengan kalender Hijriah. Ibnul Atsir dalam Al-Kamil fit Tarikh menjelaskan dengan detail berikut ragam riwayatnya terkait ini.


Dikisahkan, sekali waktu Abu Musa al-Asy’ari menghaturkan kepada Umar bahwa ada surat yang diterimanya dari sang khalifah tidak memiliki titi mangsa sehingga cukup membingungkan. Umar pun mengumpulkan sejumlah tokoh untuk mencari solusi. Sebab, jika problem ini dibiarkan pasti akan muncul kasus-kasus serupa di kemudian hari.


Terjadilah diskusi yang membahas pembuatan sistem penanggalan. Lalu muncul beberapa usulan tentang kapan penanggalan tersebut dimulai. Sebagian mengusulkan agar mengacu pada peristiwa diutusnya Nabi Muhammad. Karena kurang pas, Umar mengajukan pendapat agar mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah saja, sebab hijrah merupakan momen transformasi dakwah Islam besar-besaran.


Dalam versi riwayat lain oleh Maimun bin Mahran dikisahkan. Sekali waktu Umar menerima dokumen tentang sengketa utang-piutang yang tertulis jatuh tempo pada bulan Sya’ban. Hanya, sulit diidentifikasi Sya’ban kapan; tahun ini, sekarang, atau tahun depan.


Menyikapi problem administratif ini, Umar segera mengambil langkah agar dibuat sistem penanggalan yang jelas. “Buatlah penanggalan yang sekiranya semua orang bisa mengetahuinya,” titah Umar.


Terjadilah diskusi panjang antara beberapa tokoh yang memunculkan sejumlah usulan. Mereka mencoba mengacu pada sistem kalender yang pernah dibuat orang-orang terdahulu. Ada yang mengusulkan agar meniru model sistem kerajaan Romawi dengan mengacu pada masa Dzulqarnain. Karena masa itu terlalu jauh maka usulan ditolak.


Ada pula yang mengusulkan agar meniru model sistem Persia. Karena biasanya jika raja Persia berganti akan merevisi sistem penanggalan raja sebelumnya maka usulan ini juga ditolak. Mereka akhirnya berpikir tentang berapa lama Nabi Muhammad berdakwah di Madinah. Setelah diketahui selama 10 tahun maka disepakatilah sistem penanggalan mengacu pada peristiwa hijrah yang terjadi pada Rabi’ul Awwal 662 M.


Alasan Muharram Jadi Awal Bulan

Kendati sistem penanggalan Hijriah dimulai mengacu pada peristiwa hijrah, akan tetapi bulan pertama dalam kalender ini adalah Muharram, bukan Rabi’ul Awwal. Mengapa demikian? Mari kita simak penjelasan Muhammad bin Sirin sebagaimana dikutip Ibnul Atsir dalam Al-Kamil fit Tarikh.


Sekali waktu seorang laki-laki datang menghadap Umar dan mengusulkan untuk dibuat sistem penanggalan. “Penanggalan yang bagaimana maksudmu?” tanya sang khalifah penasaran. “Sistem penanggalan sebagaimana dibuat oleh orang-orang non Arab tentang bulan dalam tahun tertentu,” terang laki-laki. “Ide yang bagus,” timpal Umar.


Dibuatlah sistem penanggalan dengan mengacu pada peristiwa hijrah. “Kira-kira dimulai dari bulan apa?” tanya Umar. “Dari Ramadhan saja,” jawab orang-orang. “Lebih baik Muharram saja, sebab pada bulan tersebut umat Muslim baru saja selesai menunaikan ibadah haji,” usul sebagian lainnya yang kemudian disepakati.


Dari riwayat di atas jelas bahwa ide Muharram untuk dijadikan awal bulan dalam kalender Hijriah adalah karena motivasi teologis. Sebab, orang yang pulang haji terbebas dari dosa, sehingga cocok untuk mengawali tahun. Harapannya, momen suci ini menjadi keberkahan tersendiri dalam satu tahun ke depan. (Ibnul Atsir, Al-Kamil fit Tarikh, 1987, juz I, h. 12-14)


Dalam versi lain yang lebih ilmiah, Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan. Alasan Muharram sebagai awal bulan karena pada bulan tersebut umat Muslim memulai tekad untuk melaksanakan hijrah ke Madinah. Adapun perjanjian untuk hijrah dilakukan pada pertengahan Dzulhijjah yang merupakan awal hijrah.


Sedangkan, hilal pertama yang tampak setelah perjanjian dan bertekad untuk hijrah tersebut jatuh pada Muharram. Sehingga pantas jika Muharram ditetapkan sebagai awal tahun baru Islam. (Ibnu Hajar, Fathul Bari, tanpa tahun: juz VII, h. 330). Wallahu a’lam.


Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta

TEMAYANG, BOJONEGORO


Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Selain itu, Muharram juga disebut sebagai bulannya Allah.


Sebagai salah satu bulan mulia, tentunya ada amaliyah sunnah yang bisa dilakukan oleh umat Islam, salah satunya adalah puasa Muharram yang termasuk di dalamnya Puasa Tasu’a dan Asyura.


Pada Muharram tahun 1444 H ini, umat Islam di Indonesia bisa melaksanakan puasa Tasu’a (9 Muharram) pada Ahad (7/8/2022) dan puasa Asyura (10 Muharram) pada Senin (8/8/2022).

Keutamaan puasa tasu'a dan asyura

Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Puasa Muharram merupakan puasa sunnah mulia setelah Puasa Ramadhan.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)


Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).


Selain dalil di atas, ada juga dalil spesifik yang menyatakan anjuran untuk melakukan Puasa Tasu’a dan Asyura.


Pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah berpesan agar umat Islam berpuasa sehari sebelum dan sesudah Puasa Asyura.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)


Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).


Sementara dalil untuk melaksanakan Puasa Asyura adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.


عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)


Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)


Niat puasa tasu'a dan asyura

Berikut ini adalah niat Puasa Tasu’a:


نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.


Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.




Sementara untuk niat Puasa Asyura bisa seperti berikut:


نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ





Selain niat secara khusus puasa Tasu’a dan Asyura, ada juga niat puasa muthlak Muharram yang lebih umum yakni


نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.


Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.


Tupas: M. Wahyudi

Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/besok-mulai-puasa-tasu-a-dan-asyura-ini-niat-dan-keutamaannya-O35Q5

TEMAYANG, BOJONEGORO

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

 

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang masih melimpahkan berbagai rahmat dan nikmat-Nya, terutama nikmat umur, kesehatan serta nikmat kesempatan sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sehari-hari, khususnya bagi MTs Islamiyah Temayang, Madrasah Mandiri Berprestasi yang masih dapat beraktifitas memajukan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

 

Di zaman 4.0 menyambut 5.0 ini dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk mengantisipasinya maka hal tersebut akan menjadi masalah yang sangat serius. Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras didalam perubahan itu sendiri. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya tidak dapat dilihat dan dirasakan secara instan, sehingga madrasah sebagai tolak ukur dilapangan harus memiliki arah pengembangan jangka panjang dengan tahapan pencapaiannya, yang jelas dan tetap mengakomodir tuntutan permasalahan faktual yang ada di masyarakat.

 

MTs Islamiyah Temayang terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan informasi terhadap seluruh komponen madrasah baik itu pendidik, siswa, maupun masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan sekolah yaitu memilikinya jaringan Internet dan Website dengan tujuan:

 

Adanya interaktif internal Madrasah (Kepala madrasah, Pendidik, Peserta didik dan Orang tua siswa serta Komite madrasah)

Terjadinya interaktif eksternal madrasah dengan dunia luar.

Pemanfaatan teknologi dan informasi yang semakin cepat untuk peningkatan pembelajaran.

Penyampaian informasi dari madrasah ke orang tua siswa dan komite ataupun dengan pihak lain yang terkait.

Mempercepat penyampaian informasi, saran, masukan tanpa harus bertatap muka diantara warga madrasah dan dunia luar.

Website ini diharapkan agar warga sekolah dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya demi memajukan madrasah dan peningkatan mutu pendidikan.

Selamat bergabung di Website MTs Islamiyah Temayang kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

 

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

 

Kepala Madrasah

 

KH. Imam Mustaqim S.Pd.I

 

 


TEMAYANG, BOJONEGORO


Keluarga besar MTs Islamiyah Temayang menggelar Santunan anak Yatim dan Pembacaan 10.000 Sholawat Nariyah dalam rangka memeriahkan tahun baru Hijriah 1 Muharram 1444 Hijriah. Di halaman Madrasah Dengan tema "Madrasah Hebat dan Bangkit".

Para peserta didik yang ikut kurang lebih 160 Siswa bersama para wali kelas, guru dan staf madrasah. Mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, berbaris dengan tertib sebelum acara dimulai ada beberapa Sholawat yang dibawakan Grub Hadrah Rijalul Musthofa Siswa siswi Mts Islamiyah Temayang .

Tujuan diadakannya perayaan tahun baru Islam ini, agar para siswa muslim wamuslimat mengingat tahun Islam dan juga mengingatkan siswa pada perjuangan Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya yang pada zaman dahulu hijrah dari Makkah menuju Madinah.

“Penanggalan Hijriah yang diawali 1 Muharram digagas oleh sahabat nabi yaitu Ali bin Abi Thalib, sebagai tanda hijrah Nabi Muhammad. Dalam menyambut dan memperingati tahun baru Islam, umat muslim diharapkan memaknainya dengan membuka lembaran baru serta mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT. Berikan”.

DOKUMENTASI